Banjir Impor Beras RI Terutama Dari Thailand Dan Vietnam

Beras impor mulai mengalir ke gudang Borlog. Kuota impor beras asli 500.000 ton sebagian besar dibeli dari Thailand dan Vietnam.

“Paling banyak (impor beras) dari Thailand dan Vietnam. Ini dari kontrak pertama senilai 500.000 ton,” kata Sekretaris Jenderal Perum Bulog Awaludin Iqbal kepada Detek Com, Sabtu (13/5/2023).

Jumlah beras impor yang masuk gudang meningkat 52.000 ton dibandingkan sebelumnya 80.000 ton. Artinya, hingga 132.000 ton beras impor mengalir ke gudang Bulog.

Katanya, “(Beras impor) sudah ada 132.000 ton di gudang. (Naik 52.000 ton) Sudah masuk blok gudang.”

Sedangkan impor beras meningkat dari 270.000 ton menjadi 290.000 ton.

“Ya, lanjutkan. Bolog juga telah menandatangani kontrak untuk 500.000 ton di 4 negara.”

Mengimpor 500.000 ton tahun ini merupakan tantangan baru untuk memenuhi permintaan dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Pemerintah sudah membutuhkan CBP sendiri untuk menjaga pasokan dan harga beras di pasar.

Sebelumnya, Direktur Senior Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pendapatan itu dibutuhkan untuk penyaluran bansos beras selama tiga bulan.

Impor juga dilakukan karena minimnya pasokan beras di gudang Bolog. Oleh karena itu, pesanan luar negeri diperlukan untuk memenuhi tugas pemerintah dalam menyalurkan bantuan beras.

“Misi penyaluran bansos tidak ada amunisinya. Kami terus mengakselerasikannya. Bahkan, kami perlu melakukan realokasi bansos untuk mendatangkan pendapatan 500.000 ton,” katanya. . Hal itu disampaikannya dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (4/3/2023).